bangun datar
Selasa, 01 Januari 2013
BANGUN DATAR
Jenis,
Sifat dan Rumus Bangun Datar
Jenis
bangun datar bermacam-macam, antara lain persegi, persegi panjang, segitiga,
jajar genjang, trapesium, layang-layang, belah ketupat, dan lingkaran.
Ø NAMA-NAMA BANGUN DATAR
1.
Persegi
Panjang, yaitu bangun datar yang mempunyai sisi berhadapan yang sama panjang,
dan memiliki empat buah titik sudut siku-siku.
2.
Persegi,
yaitu persegi panjang yang semua sisinya sama panjang.
3.
Segitiga,
yaitu bangun datar yang terbentuk oleh tiga buah titik yang tidak segaris..
macam macamnya: segitiga sama sisi, segitiga sama kaki, segitiga siku-siku,
segitiga sembarang
4.
Jajar
Genjang, yaitu segi empat yang sisinya sepasang-sepasang sama panjang dan
sejajar.
5.
Trapesium,
yaitu segi empat yang memiliki tepat sepasang sisi yang sejajar.
6.
Layang-layang,
yaitu segi empat yang salah satu diagonalnya memotong tegak lurus sumbu
diagonal lainnya.
7.
Belah
Ketupat, yaitu segi empat yang semua sisinya sama panjang dan kedua diagonalnya
saling berpotongan tegak lurus.
Lingkaran,
yaitu bangun datar yang terbentuk dari himpunan semua titik persekitaran yang
mengelilingi suatu titik asal dengan jarak yang sama. jarak tersebut biasanya
dinamakan r, atau radius, atau jari-jari.
1.
Layang-layang
= terbagi atas 2 digonal yang berbeda ukurannya
2.
Persegi
= semua sisi-sisinya sama panjang, semua sudut sama besar
3.
Persegi
panjang = sisi yang behadapan sama panjang, semua sudut sama besar
4.
Belah
ketupat = semua sisi-sisinya sama panjang, sudut yang berhadapan sama besar
5.
Jajar
genjang = sisi yang berhadapan sama panjang, sudut yang berhadapan sama besar
6.
Lingkaran
= memiliki simetri lipat dan simetri putar yang tak terhingga jumlahnya
1.
Rumus Bangun Datar
Ø
Rumus
Persegi
Luas
= s x s = s2
Keliling
= 4 x s
dengan
s = panjang sisi persegi
2.
Rumus
Persegi Panjang
Luas
= p x l
Keliling
= 2p + 2l = 2 x (p + l)
dengan
p = panjang persegi panjang, dan l = lebar persegi panjang
3.
Rumus
Segitiga
Luas = ½ x a x t
dengan a = panjang alas segitiga, dan t =
tinggi segitiga
Panjang sisi miring segitiga siku-siku dicari
dengan rumus Phitagoras (A2 + B2 = C2)
4.
Rumus
Jajar Genjang
Luas
= a x t
dengan
a = panjang alas jajargenjang, dan t = tinggi jajargenjang
5.
Rumus
Trapesium
Luas
= ½ x (s1 + s2) x t
dengan
s1 dan s2 = sisi-sisi sejajar pada trapesium, dan t = tinggi trapesium
6.
Rumus
Layang-layang
Luas = ½ x diagonal (d) 1 x diagonal (d) 2
7.
Rumus
Belah Ketupat
Luas
= ½ x diagonal (d) 1 x diagonal (d) 2
8.
Rumus
Lingkaran
Luas = π (pi) x jari-jari (r) 2
= πr2
2. Menghitung Luas Segi
Banyak
Pada bagian ini, kamu akan
mempelajari bagaimana menghitung luas daerah yang merupakan gabungan dari dua
bangun datar. Ayo, perhatikanlah gambar berikut.
Bangun
datar pada Gambar (a) dan (b) dinamakan juga segi banyak. Bangun (a) dibentuk
oleh persegipanjang dan persegi. Adapun bangun (b) dibentuk oleh persegipanjang
dan segitiga. Bagaimanakah cara menghitung luas segi banyak tersebut?
Langkah-langkah
untuk menghitung luas segi banyak adalah sebagai berikut.
1. Tentukan bangun datar apa saja yang membentuknya.
2. Tentukan luas dari setiap bangun datar yang membentuknya.
3. Jumlahkan luas dari keseluruhan bangun datar yang membentuknya.
1. Tentukan bangun datar apa saja yang membentuknya.
2. Tentukan luas dari setiap bangun datar yang membentuknya.
3. Jumlahkan luas dari keseluruhan bangun datar yang membentuknya.
Berdasarkan
langkah-langkah tersebut, maka
• Luas bangun (a) = luas persegipanjang ABCG + luas persegi DEFG
= (10 cm × 4 cm) + (3 cm × 3 cm)
= 40 cm2 + 9 cm2
= 49 cm2
• Luas bangun (b) = luas persegipanjang PQST + luas segitiga QRS
= (12 cm × 8 cm) + (1/2 × 8 cm × 3 cm)
= 96 cm2 + 12 cm2
= 108 cm2
• Luas bangun (a) = luas persegipanjang ABCG + luas persegi DEFG
= (10 cm × 4 cm) + (3 cm × 3 cm)
= 40 cm2 + 9 cm2
= 49 cm2
• Luas bangun (b) = luas persegipanjang PQST + luas segitiga QRS
= (12 cm × 8 cm) + (1/2 × 8 cm × 3 cm)
= 96 cm2 + 12 cm2
= 108 cm2
3. Menghitung Luas
Lingkaran
Pada
bagian ini, akan dibahas mengenai bagaimana cara menghitung luas daerah yang
dibatasi oleh lingkaran. Yang dimaksud dengan lingkaran di sini adalah garis
lengkung yang titik-titiknya berjarak tetap terhadap suatu titik tertentu.
Titik tertentu ini dinamakan titik pusat lingkaran. Namun sebelumnya, akan
diperkenalkan tentang jari-jari dan diameter lingkaran serta bagaimana menghitung
keliling lingkaran.
a.
Jari-jari dan Diameter Lingkaran
Perhatikanlah
gambar lingkaran dengan titik pusat O berikut.
Jarak
dari titik pusat ke setiap titik pada lingkaran dinamakan jari-jari lingkaran.
Pada gambar tersebut jarak titik O ke titik A sama dengan jarak titik O ke
titik B yang dalam hal ini merupakan jari-jari lingkaran. Jari-jari lingkaran
biasanya dilambangkan dengan r. Diameter lingkaran adalah panjang ruas garis
lurus yang melalui titik pusat dan menghubungan dua buah titik pada lingkaran.
Sebagai contoh, perhatikan gambar lingkaran berikut ini.
Titik
pusat lingkaran pada gambar di atas adalah O. Titik A, B, C, dan D ada pada
lingkaran. Ruas garis AC dan BD melalui titik O. Panjang ruas garis AC sama
dengan ruas garis BD yang merupakan diameter lingkaran tersebut. Diameter
lingkaran dilambangkan dengan d. Diameter lingkaran sama dengan dua kali
jari-jarinya. Dengan demikian,
Contoh
Sebuah lingkaran memiliki jari-jari 6 cm. Berapa cm panjang diameternya?
Jawab:
r = 6 cm
Panjang diameter lingkaran adalah
d = 2 × r
= 2 × 6 cm
= 12 cm
Jadi, panjang diameter lingkaran tersebut adalah 12 cm.
Sebuah lingkaran memiliki jari-jari 6 cm. Berapa cm panjang diameternya?
Jawab:
r = 6 cm
Panjang diameter lingkaran adalah
d = 2 × r
= 2 × 6 cm
= 12 cm
Jadi, panjang diameter lingkaran tersebut adalah 12 cm.
b.
Keliling Lingkaran
Sebuah
taman berbentuk lingkaran memiliki diameter 5 meter. Ali berlari mengelilingi
taman itu satu kali putaran. Berapa meter jarak yang telah ditempuh Ali?
Jarak yang ditempuh Ali sama dengan keliling taman yang berbentuk lingkaran tersebut. Dapatkah kamu mencari keliling
lingkaran jika diketahui diameternya?
Agar kamu dapat menjawabnya, lakukanlah kegiatan berikut.
Jarak yang ditempuh Ali sama dengan keliling taman yang berbentuk lingkaran tersebut. Dapatkah kamu mencari keliling
lingkaran jika diketahui diameternya?
Agar kamu dapat menjawabnya, lakukanlah kegiatan berikut.
Dari
kegiatan tersebut, kamu akan mendapatkan bahwa perbandingan keliling (K) dan
diameter lingkaran (d) mendekati bilangan 3,14 atau 22/7 . Selanjutnya,
bilangan ini dinamakan π , dibaca pi .
Oleh
karena panjang diameter sama dengan 2 kali panjang jari-jari, keliling
lingkaran dapat juga dirumuskan sebagai berikut.
b.
Luas Lingkaran
Kamu
telah mengetahui cara menghitung keliling lingkaran. Sekarang, bagaimanakah
cara menghitung luas lingkaran? Pengertian luas lingkaran di sini adalah luas
daerah yang dibatasi oleh lingkaran tersebut. Luas lingkaran dapat dihitung
jika diketahui panjang diameter atau jari-jarinya. Akan tetapi, bagaimana
caranya? Perhatikanlah gambar berikut ini.
a.
Sebuah lingkaran dibagi menjadi beberapa bagian. Pada gambar ini tampak bahwa
lingkaran dibagi menjadi 16 bagian.
b. Bagian-bagian lingkaran disusun menyerupai persegi panjang dengan lebar sama dengan jari-jari lingkaran, yaitu r. Adapun panjangnya adalah setengah dari keliling lingkaran atau 1/2 K.
Dari gambar tersebut, diperoleh bahwa luas lingkaran mendekati luas persegi panjang dengan panjang
1/2 K dan lebar r.
Luas lingkaran = luas persegi panjang ABCD
= p × l
=1/2 K × r
=1/2 × (π × 2 × r) × r
=1/2 × 2 × π × r × r
= π × r2
Jadi, luas lingkaran adalah
b. Bagian-bagian lingkaran disusun menyerupai persegi panjang dengan lebar sama dengan jari-jari lingkaran, yaitu r. Adapun panjangnya adalah setengah dari keliling lingkaran atau 1/2 K.
Dari gambar tersebut, diperoleh bahwa luas lingkaran mendekati luas persegi panjang dengan panjang
1/2 K dan lebar r.
Luas lingkaran = luas persegi panjang ABCD
= p × l
=1/2 K × r
=1/2 × (π × 2 × r) × r
=1/2 × 2 × π × r × r
= π × r2
Jadi, luas lingkaran adalah
B. Bangun Ruang
Di
Kelas V, kamu telah mempelajari sifat-sifat bangun ruang. Kamu juga telah
mengenal jaring-jaring bangun ruang, seperti balok, kubus, prisma tegak
segitiga, tabung, dan bola. Pada subbab ini, kamu akan mempelajari cara
menghitung volume prisma tegak segitiga dan volume tabung.
Perhatikan
bangun prisma tegak berikut ini.
Bangun-bangun
tersebut dinamakan prisma tegak. Nama bangun prisma tegak ditentukan oleh
bentuk alasnya. Jika alasnya berbentuk segitiga maka disebut prisma tegak
segitiga. Jika alas segiempat maka dinamakan prisma tegak segiempat, dan
seterusnya. Pada gambar (b), prisma tegak segiempat dinamakan juga balok. Kamu telah mengetahui bahwa volume balok adalah
seterusnya. Pada gambar (b), prisma tegak segiempat dinamakan juga balok. Kamu telah mengetahui bahwa volume balok adalah
Bagaimana
dengan volume prisma tegak segitiga? Bagaimanakah cara menghitung volume prisma
tegak segitiga? Agar kamu dapat menjawabnya, perhatikan peragaan berikut.
•
Gambar (a) memperlihatkan balok ABCDEFGH dengan ukuran p; l ; t dibelah
menurut bidang BFHD.
• Hasil belahan tersebut berupa dua prisma tegak segitiga yang sama dan sebangun. Alas kedua prisma tersebut
berbentuk segitiga.
Volume prisma segitiga ABDEFH dan BCDFGH sama, yaitu masing-masing setengah dari volume balok. Oleh karena itu,
• Hasil belahan tersebut berupa dua prisma tegak segitiga yang sama dan sebangun. Alas kedua prisma tersebut
berbentuk segitiga.
Volume prisma segitiga ABDEFH dan BCDFGH sama, yaitu masing-masing setengah dari volume balok. Oleh karena itu,
Jadi,
volume prisma tegak segitiga adalah
Rumus
tersebut berlaku juga untuk setiap prisma lainnya. Volume prisma tegak adalah V
= L × t
2. Menghitung Volume
Tabung
Sekarang,
kamu akan mempelajari cara menghitung volume tabung. Tahukah kamu, bagaimanakah
cara menghitung volume tabung? Perhatikan gambar berikut.
Gambar
(a) adalah prisma segiempat beraturan (alasnya persegi), prisma ini disebut
juga balok. Gambar (b) adalah prisma segilima beraturan. Adapun gambar (c)
adalah prisma segienam beraturan. Jika pada alas prisma, dibentuk segi
beraturan secara terus menerus, misalnya segidelapan, segienambelas,
segitigapuluhdua, dan seterusnya maka alasnya akan menyerupai lingkaran seperti
gambar (d) dan bangun ini dinamakan tabung. Dengan demikian, volume tabung
dapat dipandang sebagai volume prisma.
dengan
L = luas alas prisma berbentuk lingkaran, r = jari-jari tabung, dan t = tinggi
tabung.
Langganan:
Postingan (Atom)